Hari Tentara Anak Internasional
Fenomena yang mengkhawatirkan
Pada tanggal 12 Februari 2024, dunia memperingati Hari Tentara Anak Internasional, menyoroti kenyataan brutal yang mempengaruhi ribuan anak di seluruh dunia.
Kekejaman kelompok bersenjata
“Tentara anak-anak”. Di balik istilah ini terdapat kenyataan pahit. Di seluruh dunia, di zona konflik, ribuan anak direkrut secara paksa oleh kelompok bersenjata. Mereka digunakan sebagai kombatan, juru masak, kuli angkut, pengantar pesan dan/atau memberikan layanan seksual. Anak-anak dan remaja ini, yang tercerabut dari masa kanak-kanak mereka, menyaksikan kengerian dan konflik atau dipaksa untuk ambil bagian di dalamnya.
Hasil yang mengkhawatirkan
Antara 2005 dan 2022, sistem PBB memverifikasi 315,000 pelanggaran serius yang dilakukan terhadap anak-anak di zona konflik, yang menggambarkan dampak buruk perang terhadap anak-anak.
Meningkatkan kesadaran
Oleh karena itu, Hari Tentara Anak Internasional menjadi sangat penting untuk menarik perhatian terhadap penderitaan anak-anak yang rentan ini. Untuk meningkatkan kesadaran masyarakat, pemerintah dan organisasi internasional terhadap tantangan yang dihadapi anak-anak ini, dengan menyoroti betapa buruknya situasi mereka.
Advokasi Hak Anak
Dengan menyoroti pelanggaran dan pelanggaran hak-hak anak, hari ini memperkuat advokasi untuk perlindungan hak-hak dasar mereka, termasuk hak atas masa kanak-kanak yang bebas dari kekerasan dan eksploitasi. Hal ini mendorong upaya untuk mengintegrasikan kembali tentara anak ke dalam masyarakat dan juga memungkinkan untuk memobilisasi sumber daya keuangan untuk mendukung program perlindungan dan reintegrasi bagi anak-anak tersebut.
Keterlibatan UNICEF dan mitranya dalam Melawan fenomena ini
UNICEF dan beberapa mitranya terus memainkan peran penting dalam perjuangan melawan perekrutan dan penggunaan anak-anak dalam konflik bersenjata. Pada tahun 2022, mereka memberikan dukungan reintegrasi atau perlindungan kepada lebih dari 12,460 anak.
UNICEF menjalankan program untuk mencegah perekrutan anak-anak dan mendukung kerangka hukum yang melarang perekrutan dan penggunaan anak-anak dalam kelompok bersenjata.
Meskipun terdapat kemajuan yang dicapai, puluhan ribu anak-anak masih terlibat, baik secara langsung maupun tidak langsung, dalam konflik bersenjata, hal ini menggarisbawahi pentingnya perjuangan melawan fenomena yang mengkhawatirkan ini.